27 Desember 2011
Tinggalkan sebuah Komentar
by hadi yusfani in TV Kutim
Acting :
Adegan/lakon yang diperankan oleh pemeran
(aktor/aktris/talent) mengikuti skenario yang telah ditetapkan. Akting meliputi
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan dialog.
Agent Model :
Seseorang yang bekerja mendistribusikan aktor/aktris dan
berhubungan dengan produser serta orang-orang lain dalam dunia produksi film.
Agent ini amat berperan dalam mencarikan job serta membangun karir para artis.
Art Director (Penata Artistik) :
Pengarah artistik dari sebuah produksi, bertanggung jawab
dalam penyediaan set lokasi shooting serta properti penunjang, sesuai tuntutan
cerita dalam skenario.
Audio Mixing :
Proses pengaturan suara dari berbagai macam jenis input,
menghasilkan unsur sound yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
cerita.
Angle :
Sudut pengambilan gambar, amat berpengaruh dalam penciptaan
komunikasi yang diharapkan dari sebuah gambar sebagai bahasa visual. Low Angle
yaitu pengambilan gambar dari bawah obyek, lazim digunakan untuk menampilkan
keagungan/kewibawaan obyek. High angle ialah pengambilan gambar dari
ketinggian, lazim digunakan untuk menampilkan ketidakberdayaan obyek. Close-up
(CU) ialah pengambilan jarak dekat dimana obyek tampak dengan jelas (pada
manusia, sebatas wajah hingga leher atau dada); Extreme Close Up (ECU) ialah
pengambilan yang lebih dekat lagi sehingga layar dipenuhi oleh bagian dari
wajah; Medium Shot (MS) ialah pengambilan dari jarak sedang, dimana manusia
akan tampil keseluruhan bagian tubuhnya; Long Shot (LS) ialah pengambilan
gambar dari jarak jauh dimana obyek akan terlihat bersama dengan lingkungan
terdekatnya.
Angle juga berkaitan dengan pergerakan kamera berikut ini :
Pan ialah pergerakan kamera secara horisontal ke kiri atau ke kanan; Tilt ialah
pergerakan kamera secara vertikal ke atas atau ke bawah; Track/Dolly ialah
pergerakan kamera yang sejajar mengikuti pergerakan obyek yang bergerak; Zoom
In ialah perbesaran gambar (fungsi pada kamera video), Zoom Out ialah
perkecilan gambar (fungsi pada kamera video)
Animator :
Pembuat animasi. Klip animasi biasanya dikerjakan secara
khusus oleh seorang animator, lalu diserahkan kepada editor video untuk
digabung dengan bagian gambar lainnya.
Audio Effect :
Efek suara. Sejumlah adegan memerlukan efek suara agar
meningkatkan kesan visual. Misalnya pada adegan baku hantam dimana tidak
terjadi perkelahian sesungguhnya, efek suara dibuat dan ditambahkan pada proses
editing video untuk memperkuat kesan telah terjadinya perkelahian sesungguhnya.
Ambience :
Suara natural dari obyek gambar.
Background :
Gambar latar belakang.
Boom :
Mikrofon besar yang dipasang pada tiang portabel yang
dipasang pada tempat terdekat yang mungkin, di sekitar pelaku adegan, agar
dapat secara optimal menangkap dialog pemeran. Orang yang mengoperasikan boom
ini disebut dengan Boom Man.
Breakaway :
Properti sekali pakai, misalnya gelas atau kertas, yang akan
menjadi rusak dalam sekali pakai sesuai tuntutan cerita.
Breakdown :
Arti aslinya ialah perincian. Dapat merujuk ke rincian bujet
produksi maupun aktualisasi pengeluaran biaya, atau dapat pula berarti rincian
perencanaan adegan shooting.
Budget :
Anggaran pengeluaran keseluruhan dari produksi film. Bujet yang
biasanya ditentukan sejak awal oleh produser ini akan amat menentukan bagaimana
suatu rencana produksi video akan dieksekusi, menyangkut sewa alat, sumberdaya
manusia, properti, dan sebagainya.
Blocking :
Area yang masuk dalam cakupan tangkapan kamera video. Para
pemeran serta properti harus masuk dalam area blocking ini, dan sebaliknya area
ini harus steril dari properti atau kru produksi.
Back Light :
Sumber cahaya utama yang berada di belakang obyek shooting
dan menghadap ke kamera. Pada kebanyakan kasus, backlight ini merupakan
kesalahan mendasar yang sering dilakukan oleh kameramen amatir sehingga obyek
menjadi tak jelas (gelap). Pada kasus khusus, teknik ini digunakan misalnya
untuk dengan sengaja menyamarkan identitas obyek.
Bumper :
Klip gambar biasanya berupa animasi yang berperan sebagai
pembuka suatu acara televisi. Bumper in digunakan sebagai tanda suatu acara
akan dimulai lagi setelah jeda iklan, sedangkan bumper out ialah penanda bahwa
acara akan berhenti sejenak untuk jeda iklan.
Camera Department :
Bagian yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merawat
semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memproduksi film, serta
proses-proses yang menyertainya.
Cameraman :
Orang yang bertugas mengoperasikan kamera film/video. Pada
suatu produksi besar, cameraman ini terbagi menjadi sejumlah peran khusus yaitu
Penata Fotografi (yang bertugas mengatur penempatan dan pergerakan kamera serta
pencahayaan), Operator kamera yang langsung mengoperasikan kamera, serta
sejumlah asisten untuk mengurus hal-hal lain seperti mengatur fokus kamera, dan
sebagainya.
Camera Tracks :
Lintasan kamera, suatu alas datar berupa metal atau lembaran
kayu tipis yang diletakkan di permukaan lantai sebagai tempat pergerakan kamera
(yang dipasang pada sebuah alat beroda tertentu, disebut dolly). Lintasan ini
berguna agar dihasilkan gerakan kamera yang lembut. Camera track dapat pula
berbentuk lintasan rel panjang, sementara kamera terpasang pada suatu kamera
dolly.
Casting :
Proses pencarian orang yang tepat untuk memerankan tokoh
tertentu dalam cerita. Casting ini dipimpin oleh seorang juru casting atau
casting director yang amat memahami karakter yang dibutuhkan oleh cerita.
Rencana casting ini telah diumumkan sebelumnya kepada publik atau agent
sehingga para artis/aktor dapat mempelajari skenario lalu mempersiapkan adegan
yang akan ditampilkan sebagai unjuk kebolehan.
Clapper Boards :
Sepasang papan berengsel yang diketukkan sebagai tanda
dimulainya shooting. Papan ini berisi sejumlah informasi antara lain titel
produksi, nomor adegan (scene), produser, dan tanggal shooting adegan.
Informasi pada papan ini dicatat oleh pencatat adegan yang kemudian akan
memberi catatan tambahan tentang keberhasilan adegan yang di-shooting.
Informasi ini juga terrekam oleh kamera video, yang kelak akan memudahkan
proses editing video untuk memilih potongan gambar mana yang akan dipakai dan
dirangkai dengan gambar lainnya.
Commercial :
Iklan. Video singkat yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15
detik yang dibuat khusus untuk mempromosikan suatu produk.
Costume Designer :
Orang yang merancang pakaian/kostum yang akan dipakai oleh
para pemeran film.
Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan
bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris
lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat
cahaya.
Cue Light :
Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh
sutradara atau asisten sutradara untuk memberi isyarat kepada para pemeran.
Lampu ini diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan
pandang pemeran.
Cut and Hold :
Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun para
pemeran tetap berada dalam posisinya. Pada kasus ini, sutradara mungkin ingin
memeriksa pencahayaan, posisi, atau adegan lain yang berkaitan.
Cut to Cut :
Peralihan gambar dari adegan satu ke adegan lainnya secara
langsung tanpa pemakaian transisi.
Credit Title :
Penampilan nama-nama kru produksi serta para pendukung
acara.
Chroma Key :
Sebuah teknik efek visual dimana adegan shooting dilakukan
dengan latar belakang layar berwarna tertentu (biasanya hijau atau biru). Pada
proses editing, warna layar yang digunakan ini menjadi key untuk dihilangkan
(dijadikan transparan) untuk diisi dengan gambar background yang telah
disiapkan untuk tujuan itu.
Cutting on Beat :
Teknik pemotongan dan penyusunan gambar pada saat editing
video berdasarkan tempo sound yang digunakan. Teknik ini amat terasa efeknya
misalnya pada videoklip musik yang bertempo cepat.
Clip Hanger :
Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa
ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena harus
tampilnya jeda iklan komersial.
Cut :
Pemotongan gambar
Crane :
Alat khusus yang dilengkapi dengan tiang, tuas dan katrol
untuk tempat menggantung kamera sehingga kamera dapat digerakkan secara
fleksibel dinamis termasuk perputaran penuh 360 derajat, menghasilkan angle
yang unik, dinamis dan kadang dramatis. Alat ini dapat digerakkan oleh secara
manual oleh operator melalui sebuah tuas, ada pula yang dilengkapi dengan
remote control. Jimmy Jib ialah sebuah merk dagang yang terkenal alat crane
semacam ini.
Clip On :
Mikrofon khusus berukuran kecil yang dapat diselipkan pada
obyek sehingga tidak terlihat oleh pemirsa.
Depth of Focus :
Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai
ukuran jarak di depan lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam.
Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera
dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan
produser.
Documentary :
Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi
yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang
diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan lokasi.
Dolly :
Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator
kamera selama pengambilan gambar. Dolly biasanya dapat didorong dan diarahkan
oleh satu orang yang disebut Dolly Grip.
Dubbing :
Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film.
Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya
serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Aktor/aktris
menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan
gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan
untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak
dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk
perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman.
Depth of Field :
Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan
kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak
antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop
Editing Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan
digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, dengan bantuan kru lain
termasuk sutradara atau produser.
Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala
peralatan listrik selama proses produksi film, misalnya: lampu, kabel, mesin
diesel. Electrician ialah anggota staf departemen ini.
Ext. :
Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar
ruangan; jalanan kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa
lokasi dapat dibuat ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior
dalam naskah.
Extreme Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak amat dekat
Fade Out, Fade In :
Jenis transisi dari gambar kosong (blank) ke kemunculan gambar
tertentu (fade in) atau dari gambar tertentu ke blank (fade out). Sering
digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.
Fast Motion :
Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar
kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan
terlihat lebih cepat dari normal. Efek ini sering digunakan untuk mempercepat
tempo, menyesuaikan diri dengan sound yang dipakai.
Fifty-fifty :
Sudut pengambilan gambar ketika dua orang pemeran saling
berhadapan sehingga berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot
atau a two.
Fill Light :
Merupakan bagian dari teknis pencahayaan dasar “Three Point
Lighting”, digunakan untuk meniadakan bayangan yang timbul akibat adanya key
light.
First Run :
Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton.
Saat ini lebih dikenal dengan Gala Premiere.
Flare :
Efek visual yang timbul ketika suatu obyek memantulkan
cahaya yang tidak diinginkan secara langsung kepada lensa kamera. Meski
seringkali efek ini tidak diinginkan, namun pada sejumlah software editing
video justru terdapat fitur untuk memunculkan simulasi flare ini untuk
meningkatkan realitas visual.
Flashback :
Secara harfiah berarti kilas balik. Yaitu alur cerita yang
mundur ke belakang mengisahkan kejadian lampau yang dapat menjelaskan latar
belakang penyebab kondisi yang ada sekarang.
Focus :
Gambar secara detail dan tajam, dengan warna yang mendekati
aslinya, yang diperoleh dengan setting lensa kamera agar memiliki nilai jarak
fokus yang benar. Pada sejumlah kamera handycam, fokus ini bersifat otomatis
hasil deteksi kamera. Sedangkan pada kamera yang memiliki setting manual fokus,
gambar yang fokus diperoleh jika kameramen pandai mengatur setting fokus ini
yang juga memerlukan kejelian mata. Atau kadang digunakan pengukuran jarak agar
dapat melakukan setting fokus secara lebih akurat.
Fog Maker :
Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat
memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan
menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan kabur
yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat
digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta.
Follow Focus :
Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan
fokus pada pemeran yang bergerak mendekati atau menjahui kamera.
Follow Shots :
Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk
mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.
Footage :
Gambar-gambar yang telah tersedia dan dapat digunakan.
Frame per Second (fps) :
Jumlah frekuensi penampilan frame gambar tiap detiknya.
Video sebagai “gambar bergerak” sebenarnya hanya merupakan kesan/ilusi
penglihatan mata, sebab pada kenyataannya video tersebut terdiri dari
serangkaian gambar diam yang ditampilkan berurutan dalam durasi waktu yang
sangat singkat. Pada video format PAL, satu detik video terdiri dari 25 gambar,
disebut sebagai 25 fps (frame per second), sedangkan format NTSC memiliki 30
gambar, disebut sebagai 30 fps.
Freelancer :
Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau
perusahaan manapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar