Senin, 26 Desember 2011

Istilah Seputar Dunia Produksi Video



27 Desember 2011
Tinggalkan sebuah Komentar
by hadi yusfani in TV Kutim

Acting :
Adegan/lakon yang diperankan oleh pemeran (aktor/aktris/talent) mengikuti skenario yang telah ditetapkan. Akting meliputi bahasa tubuh, ekspresi wajah dan dialog.
Agent Model :
Seseorang yang bekerja mendistribusikan aktor/aktris dan berhubungan dengan produser serta orang-orang lain dalam dunia produksi film. Agent ini amat berperan dalam mencarikan job serta membangun karir para artis.
Art Director (Penata Artistik) :
Pengarah artistik dari sebuah produksi, bertanggung jawab dalam penyediaan set lokasi shooting serta properti penunjang, sesuai tuntutan cerita dalam skenario.
Audio Mixing :
Proses pengaturan suara dari berbagai macam jenis input, menghasilkan unsur sound yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan cerita.
Angle :
Sudut pengambilan gambar, amat berpengaruh dalam penciptaan komunikasi yang diharapkan dari sebuah gambar sebagai bahasa visual. Low Angle yaitu pengambilan gambar dari bawah obyek, lazim digunakan untuk menampilkan keagungan/kewibawaan obyek. High angle ialah pengambilan gambar dari ketinggian, lazim digunakan untuk menampilkan ketidakberdayaan obyek. Close-up (CU) ialah pengambilan jarak dekat dimana obyek tampak dengan jelas (pada manusia, sebatas wajah hingga leher atau dada); Extreme Close Up (ECU) ialah pengambilan yang lebih dekat lagi sehingga layar dipenuhi oleh bagian dari wajah; Medium Shot (MS) ialah pengambilan dari jarak sedang, dimana manusia akan tampil keseluruhan bagian tubuhnya; Long Shot (LS) ialah pengambilan gambar dari jarak jauh dimana obyek akan terlihat bersama dengan lingkungan terdekatnya.
Angle juga berkaitan dengan pergerakan kamera berikut ini : Pan ialah pergerakan kamera secara horisontal ke kiri atau ke kanan; Tilt ialah pergerakan kamera secara vertikal ke atas atau ke bawah; Track/Dolly ialah pergerakan kamera yang sejajar mengikuti pergerakan obyek yang bergerak; Zoom In ialah perbesaran gambar (fungsi pada kamera video), Zoom Out ialah perkecilan gambar (fungsi pada kamera video)
Animator :
Pembuat animasi. Klip animasi biasanya dikerjakan secara khusus oleh seorang animator, lalu diserahkan kepada editor video untuk digabung dengan bagian gambar lainnya.
Audio Effect :
Efek suara. Sejumlah adegan memerlukan efek suara agar meningkatkan kesan visual. Misalnya pada adegan baku hantam dimana tidak terjadi perkelahian sesungguhnya, efek suara dibuat dan ditambahkan pada proses editing video untuk memperkuat kesan telah terjadinya perkelahian sesungguhnya.
Ambience :
Suara natural dari obyek gambar.
Background :
Gambar latar belakang.
Boom :
Mikrofon besar yang dipasang pada tiang portabel yang dipasang pada tempat terdekat yang mungkin, di sekitar pelaku adegan, agar dapat secara optimal menangkap dialog pemeran. Orang yang mengoperasikan boom ini disebut dengan Boom Man.
Breakaway :
Properti sekali pakai, misalnya gelas atau kertas, yang akan menjadi rusak dalam sekali pakai sesuai tuntutan cerita.
Breakdown :
Arti aslinya ialah perincian. Dapat merujuk ke rincian bujet produksi maupun aktualisasi pengeluaran biaya, atau dapat pula berarti rincian perencanaan adegan shooting.
Budget :
Anggaran pengeluaran keseluruhan dari produksi film. Bujet yang biasanya ditentukan sejak awal oleh produser ini akan amat menentukan bagaimana suatu rencana produksi video akan dieksekusi, menyangkut sewa alat, sumberdaya manusia, properti, dan sebagainya.
Blocking :
Area yang masuk dalam cakupan tangkapan kamera video. Para pemeran serta properti harus masuk dalam area blocking ini, dan sebaliknya area ini harus steril dari properti atau kru produksi.
Back Light :
Sumber cahaya utama yang berada di belakang obyek shooting dan menghadap ke kamera. Pada kebanyakan kasus, backlight ini merupakan kesalahan mendasar yang sering dilakukan oleh kameramen amatir sehingga obyek menjadi tak jelas (gelap). Pada kasus khusus, teknik ini digunakan misalnya untuk dengan sengaja menyamarkan identitas obyek.
Bumper :
Klip gambar biasanya berupa animasi yang berperan sebagai pembuka suatu acara televisi. Bumper in digunakan sebagai tanda suatu acara akan dimulai lagi setelah jeda iklan, sedangkan bumper out ialah penanda bahwa acara akan berhenti sejenak untuk jeda iklan.
Camera Department :
Bagian yang bertanggung jawab untuk menyediakan dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memproduksi film, serta proses-proses yang menyertainya.
Cameraman :
Orang yang bertugas mengoperasikan kamera film/video. Pada suatu produksi besar, cameraman ini terbagi menjadi sejumlah peran khusus yaitu Penata Fotografi (yang bertugas mengatur penempatan dan pergerakan kamera serta pencahayaan), Operator kamera yang langsung mengoperasikan kamera, serta sejumlah asisten untuk mengurus hal-hal lain seperti mengatur fokus kamera, dan sebagainya.
Camera Tracks :
Lintasan kamera, suatu alas datar berupa metal atau lembaran kayu tipis yang diletakkan di permukaan lantai sebagai tempat pergerakan kamera (yang dipasang pada sebuah alat beroda tertentu, disebut dolly). Lintasan ini berguna agar dihasilkan gerakan kamera yang lembut. Camera track dapat pula berbentuk lintasan rel panjang, sementara kamera terpasang pada suatu kamera dolly.
Casting :
Proses pencarian orang yang tepat untuk memerankan tokoh tertentu dalam cerita. Casting ini dipimpin oleh seorang juru casting atau casting director yang amat memahami karakter yang dibutuhkan oleh cerita. Rencana casting ini telah diumumkan sebelumnya kepada publik atau agent sehingga para artis/aktor dapat mempelajari skenario lalu mempersiapkan adegan yang akan ditampilkan sebagai unjuk kebolehan.
Clapper Boards :
Sepasang papan berengsel yang diketukkan sebagai tanda dimulainya shooting. Papan ini berisi sejumlah informasi antara lain titel produksi, nomor adegan (scene), produser, dan tanggal shooting adegan. Informasi pada papan ini dicatat oleh pencatat adegan yang kemudian akan memberi catatan tambahan tentang keberhasilan adegan yang di-shooting. Informasi ini juga terrekam oleh kamera video, yang kelak akan memudahkan proses editing video untuk memilih potongan gambar mana yang akan dipakai dan dirangkai dengan gambar lainnya.
Commercial :
Iklan. Video singkat yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus untuk mempromosikan suatu produk.
Costume Designer :
Orang yang merancang pakaian/kostum yang akan dipakai oleh para pemeran film.
Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya.
Cue Light :
Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara untuk memberi isyarat kepada para pemeran. Lampu ini diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang pemeran.
Cut and Hold :
Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun para pemeran tetap berada dalam posisinya. Pada kasus ini, sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau adegan lain yang berkaitan.
Cut to Cut :
Peralihan gambar dari adegan satu ke adegan lainnya secara langsung tanpa pemakaian transisi.
Credit Title :
Penampilan nama-nama kru produksi serta para pendukung acara.
Chroma Key :
Sebuah teknik efek visual dimana adegan shooting dilakukan dengan latar belakang layar berwarna tertentu (biasanya hijau atau biru). Pada proses editing, warna layar yang digunakan ini menjadi key untuk dihilangkan (dijadikan transparan) untuk diisi dengan gambar background yang telah disiapkan untuk tujuan itu.
Cutting on Beat :
Teknik pemotongan dan penyusunan gambar pada saat editing video berdasarkan tempo sound yang digunakan. Teknik ini amat terasa efeknya misalnya pada videoklip musik yang bertempo cepat.
Clip Hanger :
Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena harus tampilnya jeda iklan komersial.
Cut :
Pemotongan gambar
Crane :
Alat khusus yang dilengkapi dengan tiang, tuas dan katrol untuk tempat menggantung kamera sehingga kamera dapat digerakkan secara fleksibel dinamis termasuk perputaran penuh 360 derajat, menghasilkan angle yang unik, dinamis dan kadang dramatis. Alat ini dapat digerakkan oleh secara manual oleh operator melalui sebuah tuas, ada pula yang dilengkapi dengan remote control. Jimmy Jib ialah sebuah merk dagang yang terkenal alat crane semacam ini.
Clip On :
Mikrofon khusus berukuran kecil yang dapat diselipkan pada obyek sehingga tidak terlihat oleh pemirsa.
Depth of Focus :
Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai ukuran jarak di depan lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam.
Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.
Documentary :
Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan lokasi.
Dolly :
Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera selama pengambilan gambar. Dolly biasanya dapat didorong dan diarahkan oleh satu orang yang disebut Dolly Grip.
Dubbing :
Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman.
Depth of Field :
Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop
Editing Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, dengan bantuan kru lain termasuk sutradara atau produser.
Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala peralatan listrik selama proses produksi film, misalnya: lampu, kabel, mesin diesel. Electrician ialah anggota staf departemen ini.
Ext. :
Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan kota, stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat ulang di sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah.
Extreme Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak amat dekat
Fade Out, Fade In :
Jenis transisi dari gambar kosong (blank) ke kemunculan gambar tertentu (fade in) atau dari gambar tertentu ke blank (fade out). Sering digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.
Fast Motion :
Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan terlihat lebih cepat dari normal. Efek ini sering digunakan untuk mempercepat tempo, menyesuaikan diri dengan sound yang dipakai.
Fifty-fifty :
Sudut pengambilan gambar ketika dua orang pemeran saling berhadapan sehingga berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot atau a two.
Fill Light :
Merupakan bagian dari teknis pencahayaan dasar “Three Point Lighting”, digunakan untuk meniadakan bayangan yang timbul akibat adanya key light.
First Run :
Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton. Saat ini lebih dikenal dengan Gala Premiere.
Flare :
Efek visual yang timbul ketika suatu obyek memantulkan cahaya yang tidak diinginkan secara langsung kepada lensa kamera. Meski seringkali efek ini tidak diinginkan, namun pada sejumlah software editing video justru terdapat fitur untuk memunculkan simulasi flare ini untuk meningkatkan realitas visual.
Flashback :
Secara harfiah berarti kilas balik. Yaitu alur cerita yang mundur ke belakang mengisahkan kejadian lampau yang dapat menjelaskan latar belakang penyebab kondisi yang ada sekarang.
Focus :
Gambar secara detail dan tajam, dengan warna yang mendekati aslinya, yang diperoleh dengan setting lensa kamera agar memiliki nilai jarak fokus yang benar. Pada sejumlah kamera handycam, fokus ini bersifat otomatis hasil deteksi kamera. Sedangkan pada kamera yang memiliki setting manual fokus, gambar yang fokus diperoleh jika kameramen pandai mengatur setting fokus ini yang juga memerlukan kejelian mata. Atau kadang digunakan pengukuran jarak agar dapat melakukan setting fokus secara lebih akurat.
Fog Maker :
Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta.
Follow Focus :
Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada pemeran yang bergerak mendekati atau menjahui kamera.
Follow Shots :
Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.
Footage :
Gambar-gambar yang telah tersedia dan dapat digunakan.
Frame per Second (fps) :
Jumlah frekuensi penampilan frame gambar tiap detiknya. Video sebagai “gambar bergerak” sebenarnya hanya merupakan kesan/ilusi penglihatan mata, sebab pada kenyataannya video tersebut terdiri dari serangkaian gambar diam yang ditampilkan berurutan dalam durasi waktu yang sangat singkat. Pada video format PAL, satu detik video terdiri dari 25 gambar, disebut sebagai 25 fps (frame per second), sedangkan format NTSC memiliki 30 gambar, disebut sebagai 30 fps.
Freelancer :
Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar